Selasa, 17 Mei 2011

berjalan bersama para orang kudus

Theresia dilahirkan di Avila, Spanyol, pada tanggal 28 Maret tahun 1515. SEbuah seorang gadis kecil di rumah keluarganya yang kaya, Theresia dan kakaknya : Rodrigo suka sekali membaca riwayat hidup para kudus dan para martir. Bagi mereka, tampaknya menjadi martir adalah cara mudah untuk dapat pergi surga. Oleh karena itu kedua anak itu secara diam- diam berencana untuk pergi ke tanah Moor. Sementara mereka menapaki jalan, merka berdoa agar mereka boleh wafat bagi Kristus. Tetapi, mereka belumlah jauh dari rumah ketika mereka bertemu dengan paman mereka. Seketika itu juga sang paman membawa mereka pulang ke pelukan ibu merka yang sudah teramat cemas. Kemudian, anak- anak itu bermaksud untuk menjadi pertapa di pekarangan rumah mereka. Rencana ini pun tidak berhasil juga> Mereka tidak dapat mengumpulkan cukup banyak batu untuk membangun gubug mereka. St. Theresia sendirilah yang menuliskan kisah masa kecilnya yang menggelikan itu.

Namun demikian, ketika theresia tumbuh menjadi seorang gadis remaja, ia berubah. Ia banyak membaca buku- buku novel dan kisah - kisah roman picisan hingga ia tidak punya banyak waktu lagi untuk berdoa. Ia lebih banyak memikirkan cara merias serta mendandani dirinya agar tampak lebih cantik. Tetapi, setelah ia sembuh dari suatu penyakit parah, Theresia membaca sebuah buku tentang St. Hieronimus yang hebat. Pada saat itu juga, ia bertekad untuk menjadi pengantin Kristus. Ketika menjadi seorang biarawati, amatlah susah bagi Theresia untuk berdoa. Selain itu, kesehatannya memburuk. Ia menghabiskan waktunya setiap hari dengan mengobrol tentang hal - hal yang remeh. Suatu hari, di hadapan lukisan Yesus, ia merasakan suatu kesedihan yang mendalam bahwa ia tidak lagi mencintai Tuhan. Sejak itu, ia mulai hidup hanya bagi Tuhan Yesus saja, tidak peduli betapa pun besarnya pengorbanan yang harus dilakukannya.

Sebagai balas atas cintanya, Kristus memberikan kepada St. Theresia karunia untuk mendengar- Nya berbicara kepadanya. Ia juga mulai belajar berdoa dengan cara yang mengagumkan juga. St. Theresia dari Avila terkenal karena mendirikan biara- biara Karmelit yang baru. Biara- biara tersebut dipenuhi oleh para biarawati yang rindu untk hidup kudus. Mereka banyak berkurban untuk Yesus. Theresia sendiri memberi teladan kepada mereka. Ia berdoa dengan cinta yang menyala- nyala dan bekerja keras melakukan tugas - tugas biara.
St. Theresia adalah seorang pemimpin besar dan seorang yang sungguh- sungguh mengasihi Yesus serta Gereja- Nya. Ia wafat tahun 1582 dan dinyatakan kudus oleh Paus Gregorius XV pada tahun 1622. Ia digelari pujangga Gereja oleh Paus Paulus VI pada tahun 1970

0 komentar:

Posting Komentar