Senin, 15 April 2013
1500 CERITA BERMAKNA
Tetaplah Memandang ke Atas
Ketika Tuhan sedang menciptakan bumi ini, Ia bertanya kepada binatang – binatang apa yang mereka harapkan, dan Tuhan mengabulkan semua permintaannya. Tetapi ketika manusia mendengar hal itu, ia merasa kecewa karena ia belum pernah ditanyai. “ Saya tidak akan pernah puas dengan cara dunia ini diciptakan ”, keluhnya kepada Tuhan.“ Engkau memang tidak diharapkan untuk merasa puas”, jawab Tuhan. “ Bumi ini tidak dimaksudkan untuk menjadi rumahmu. Surga adalah rumahmu.” Itulah sebabnya, sejak saat itu, binatang – binatang berjalan dengan mata memandang ke bumi, sementara manusia tegak berdiri dan memandang ke surga.
Jadi menurut saya dari cerita diatas adalah manusia memang tidak pernah merasa puas dengan apa yang telah mereka capai, karena memang manusia diciptakan utuk tidak pernah merasa puas. Jadi dari cerita diatas kita dapat belajar kita harus bisa belajar puas dan menghargai dengan apa yang telah kita capai. Dan jangan bersikap sombong karena kita telah puas dengan apa yang dapat kita capai atau kita dapatkan.
Semua Butuh Proses
Dalam satu tandan pisang, tak semua buahnya matang secara serentak. Ada diantaranya yang masih berwarna hijau tua. Maka, sang petani ada kalanya harus menyimpannya kembali beberapa saat menunggu hingga matang semuanya. Pisang yang telah matang dan pisang yang terlambat matang, kelak akan memiliki rasa yang sama yakni memiliki rasa pisang. Meskipun waktu untuk menjadi matang pada pisang berbeda- beda.
Begitulah kita..tak mungkin semuanya sama.. ada kalanya menurut ukuran kita, suatu masalah dapat diselesaikan hanya dengan beberapa menit saja. Tapi bagi orang lain belum tentu, ia butuh waktu untuk menyelesaikannya. Bahkan belum sampai pada kesempurnaan. Namun, pada akhirnya, hasil yang didapatkan tetap dapat dirasakan.
Dalam hidup ini tak seorang pun sempurna pada bingkai kemampuannya. Karena diantara kita memang tidak sama dan serupa, kita dilahirkan berbeda, hidup di lingkungan berbeda, pada kondisi yang berbeda dan segala hal yang berbeda. Yang mesti diingat adalah bahwa setiap orang memiliki kesamaan keinginan dan memiliki hak yang sama dalam mendapat kesempatan, betapa pun itu harus dipergilirkan. Karenanya, percuma saja memperdebatkan suatu ketidaksamaan, perbedaan, ketidakcocokkan dengan orang lain, karena kita tak akan mendapat titik temu.. sungguh tak ada yang sempurna diatara kita, maka janganlah rendah diri.. semua butuh proses menjadi lebih baik..
Tindakan yang Menyeimbangkan
Seorang anak laki – laki kecil mengeluh kepada ibunya tentang teman bermainnya yang bernama Jerry. Jerry selalu melukainya. Daripada menjawabnya, ibu itu segera berdiri, mengambil timbangan, dan beberapa kotak kayu mainan yang biasanya disususn untuk membuat rumah – rumahan. “ sekarang dengarkan,,” kata ibu itu, “ kita akan bermain ”. Pertama – tama kita akan meletakkan sebuah kotak kayu di timbangan yang menunjukkan salah satu kesalahan Jerry. Ayo, beri tahu saya satu kesalahan.” Dalam sekejap mata anak kecil itu menyebutkan satu kesalahan teman bermainnya. “ Dan sekarang,” kata ibu tersebut, “ beri tahu saya salah satu kebaikannya ”, mungkin dia pernah membonceng kamu dengan sepedanya. Anak itu mengakui bahwa Jerry telah melakukan hal tersebut beberapa kali. Jadi, ibu itu mengambil beberapa kotak kayu dan meletakkannya di sisi lain dari timbangan. Ibu it uterus memainkan permainan itu sampai sisi timbangan yang berisi kebaikan – kebaikan Jerry jauh lebih berat daripada keburukan – keburukannya yang terus diungkapkan anak laki – laki itu..
Jadi dari cerita diatas setiap orang pasti mempunyai kebaikan dan keburukan masing..kebaikan dan keburukan setiap orang pasti berbeda- beda.. Kita biasanya melihat orang hanya dari sisi buruk nya saja, jadi sisi baiknya tertutup dengan pandangan kita yang telah menjudge bahwa orang itu buruk. Maka dari itu kita tidak boleh melihat orang dari sisi buruknya saja. Dibalik dari sisi buruknya pasti setiap orang mempunyai sisi baiknya, yang mungkin kita tidak pernah ketahui..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar