Rabu, 14 Desember 2011

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

A. ANGKET

Angket ( Self – administered questionnaire ) adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden. Responden adalah orang yang memberikan tanggapan ( respons ) atas atau menjawab pertanyaan- pertanyaan yang diajukan. Untuk dapat menggunakan teknik ini, tentu saja para responden harus mempunyai tingkat pendidikan yang memadai umtuk dapat membaca dan menuliskan jawabannya.

Keuntungan teknik angket adalah :
1. Angket dapat menjangkau sample dalam jumlah besar karena dapat dikirimkan melalui pos.
2. Biaya yang diperlukan untuk membuat angket relatif murah.
3. Angket tidak terlalu menggangu responden Karena pengisiannya ditentukan oleh responden sendiri sesuai dengan kesediaan waktunya.

Kerugian teknik angket adalah :
1. Jika angket dikirimkan melalui pos, maka persentase yang dikembalikan relatif rendah.
2. angket tidak dapat digunakan untuk responden yang kurang bisa membaca dan menulis.
3. Pertanyaan – pertanyaan dalam angket dapat ditafsirkan salah dan tidak ada kesempatan untuk mendapat penjelasan.

Pertanyaan – pertanyaan dalam insttrumen penelitian dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu pertanyaan terbuka dan pertanyaan tertutup.
Pertanyaan terbuka adalah adalah pertanyaan yang jawabannya tidak disediakan sehingga responden bebas menuliskan jawabannya sendiri. Sedangkan pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang jawabannya sudah disediakan sehingga responden hanya tinggal memilih salah satu jawaban yang sudah disediakan dengan memberikan tanda, misalnya melingkari huruf di depan jawaban yang dipilih.

Keuntungan pertanyaan terbuka adalah memberikan kebebasan kepada responden untuk memberikan jawaban yang sesuai dengan pandangannya. Kerugiannya adalah sulit mengolahnya karena harus membaca semua jawaban yang diberikan dan kemudian menggolong- golongkannya.

Keuntungan pertanyaan tertutup adalah mudah mengolahnya. Kerugiannya adalah tidak memberikan kebebasan kepada responden untuk memberikan jawabannya. Untuk mengatasi hal ini, biasany dibuat gabungan antara pertanyaan tertutup dan pertanyaan terbuka, yaitu setelah diberikan semua pilihan jawaban, diberikan alternatif secara terbuka untuk menuliskan jawaban lainnya yaitu “ lain- lain “. Sebelum membuat jawaban- jawaban untuk pertanyaan tertutup, dapat dilakukan studi pendahuluan untuk mengetahui variasi jawaban yang mungkin diberikan oleh responden.

Terdapat beberapa pedoman yang harus diperhatikan dalam membuat pertanyaan – pertanyaan atau pernyataan – pernyataan untuk instrumen penelitian yaitu :
1. Pertanyaan atau pernyataan yang dibuat harus jelas dan tidak meragukan.
2. Hindari pertanyaan atau pernyataan ganda.
3. responden harus mapu menjawab.
4. Pertanyaan – pertanyaan atau pernyataan – pernyataan harus relevan.
5. Pertanyaan atau pernyataan yang pendek adalah yang terbaik.
6. Hindari pertanyaan, pernyataan, atau istilah yang bias, termasuk tidak menanyakan pertanyaan atau mengajukan pernyataan yang sugestif, yaitu yang mendorong responden untuk menjawab atau menanggapi kea rah tertentu.

Urutan pertanyaan juga perlu diperhatikan. Rubin dan Babbie ( 1989 ) menyarankan urutan yang berbeda antara angket dan wawancara.

Untuk angket, mereka menyarankan agar dimulai dengan pertanyaan – pertanyaan yang menarik dan tidak dengan pertanyaan – pertanyaan yang sensitif atau yang sangat pribadi. Sedangkan pertanyaan – pertanyaan untuk identitas, disarankan untuk ditanyakan pada bagian terakhir.

Untuk wawancara, pertama kali perlu dijalin hubungan baik dengan responden. Setelah menjelaskan maksud dan tujuan penelitian, tanyakanlah data tentang identitas yang mudah dijawab. Selanjutnya, secara bertahap menanyakan pertanyaan – pertanyaan yang lebih sulit atau mendalam.

Angket yang dikirimkan harus disertai surat pengantar yang menjelaskan maksud dan tujuan penelitian serta siapa penelitinya. Perlu jjuga dilampirkan sampul pengembalian yang sudah beralamat dan sudah berprangko cukup


B. WAWANCARA

Wawancara atau interview adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara ( pengumpul data ) kepada responden, dan jawaban- jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat perekam ( tape recorder ). Teknik wawancara dapat digunakan pada responden yang buta huruf atau tidak terbiasa membaca dan menulis, termasuk anak- anak.
Wawancara juga dapat dilakukan dengan telepon.

Keuntungan wawancara adalah sebagai berikut :
1. Wawancara dapat digunakan pada responden yang tidak bisa membaca dan
menulis.
2. Jika ada pertanyaan yang belum dipahami, pewawancara dapat segera menjelaskan.
3. Wawancara dapat mengecek kebenaran jawaban responden dengan mengajukan
pertanyaan pembanding, atau dengan melihat wajah atau gerak – gerik responden. Yang terakhir ini tidak dapat dilakukan apabila wawancara dilakukan melalui telepon.

Kerugian wawancara adalah sebagai berikut :
1. Wawancara memerlukan biaya yang sangat besar untuk perjalanan dan uang harian
pengumpul data.
2. Wawancara hanya dapat menjangkau jumlah responden yang lebih kecil.
3. Kehadiran pewawancara mungkin mengganggu responden.

Daftar pertanyaan untuk wawancara ini disebut sebagai interview scheduled. Sedangkan catatan garis besar tentang pokok – pokok yang akan ditanyakan disebut sebagai pedoman wawancara ( interview guide ).

Dalam wawancara, peranan pewawancara untuk memperoleh kerja sama dengan responden sangat penting. Responden perlu diberi penjelasan tentang maksud dan tujuan penelitian dan responden mempunyai hak untuk tidak bersedia menjadi responden sebelum wawancara dilakukan.

Untuk mendapatkan penerimaan dan kerja sama yang baik dari responden, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :
1. Penampilan fisik
2. Sikap dan tingkah laku pewawancara
3. Identitas
4. Persiapan

Dalam melakukan wawancara, perlu diingat bahwa pewawancara ingin mengetahui sikap dan pendapat responden. Ini berarti bahwa pewawancara harus bersikap netral dan tidak mengarahkan jawaban atau tanggapan responden

Apabila jawaban atau tanggapan responden tidak jelas untuk dimasukkan ke dalam kategori yang mana dari sejumlah yang sudah disediakan, pewawancara jangan mencoba menggolongkannya sendiri. Sebaiknya pewawancara mengulangi jawaban atau tanggapan yang diberikan responden dan kemudian menanyakan kepada responden kategori mana yang menurut responden paling sesuai untuk jawaban atau tanggapannya tersebut. Pewawancara harus sudah menguasai instrumen penelitian agar perhatiannya tidak terpusat pada instrumen saja, yang dapat mengganggu hubungan yang sudah terjalin antara pewawancara dan responden.


C. OBSERVASI
Observasi atau pengamatan adalah setiap kegiatan untuk melakukan pengukuran.

Keuntungan observasi yaitu :
1. data yang diperoleh adalah data yang segar dalam arti data yang dikumpulkan diperoleh dari subjek pada saat terjadinya tingkah laku.
2. Keabsahan alat ukur dapat diketahui secara langsung.

Kerugian observasi yaitu :
1. Untuk memperoleh data yang diharapkan, maka pengamat harus menunggu dan mengamati sampai tingkah laku yang diharapkan terjadi.
2. Beberapa tingkah laku, seperti tingkah laku criminal atau yang bersifat pribadi, sukar atau tidak mungkin diamati bahkan bisa membahayakan jika diamati.Untuk tingkah laku seperti ini, masih mungkin diperoleh data melalui wawancara.

Berdasarkan keterlibatan pengamatan dalam kegiatan – kegiatan orang yang diamati, observasi dapat dibedakan menjadi :
1. Observasi partisipan ( Participant observation )
Dalam observasi partisipan, pengamat ikut serta dalam kegiatan – kegiatan yang dilakukan oleh subjek yang diteliti atau yang diamati, seolah – olah merupakan bagian dari mereka. Sementara pengamat terlibat dalam kegiatan – kegiatan yang dilakukan subjek penelitian, ia tetap waspada untuk mengamati kemunculan tingkah laku tertentu.
2. Observasi tak partisipan ( nonparticipant observation )
Dalam observasi tak partisipan, pengamat berada di luar subjek yang diamati dan tidak ikut dalam kegiatan – kegiatan yang mereka lakukan. Dengan demikian, pengamat akan lebih mudah mengamati kemunculan tingkah laku yang diharapkan.

Berdasarkan cara pengamatan yang dilakukan, observasi juga dibedakan menjadi dua bagian yaitu :
1. Observasi tak berstruktur
Dalam observasi tak berstruktur, pengamat tidak membawa catatan tentang tingkah laku apa saja yang secara khusus akan diamati. Ia akan mengamati arus peristiwa dan mencatatnya atau meringkasnya untuk kemudian dianalisis. Observasi tak berstruktur ini biasanya dilakukan dengan observasi partisipan. Pencatatan dilakukan segera setelah pengamat tidak terlibat lagi dengan kegiatan – kegiatan subjek penelitian, sebab pencatatan yang dilakukan pada saat pengamat masih terlibat dalam kegiatan – kegiatan bersama subjek penelitian akan dapat mempengaruhi tingkah laku mereka.
2. Observasi berstruktur
Observasi berstruktur digunakan apabila peneliti memusatkan perhatian pada tingkah laku tertentu sehingga dapat dibuat pedoman tentang tingkah laku apa saja yang harus diamati.


D. STUDI DOKUMENTASI

Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian. Dokumen yang diteliti dapat berupa berbagai macam, tidak hanya dokumen resmi.
Dokumen dapat dibedakan menjadi dokumen primer, jika dokumen ini ditulis oleh orang yang langsung mengalami suatu peristiwa. Dan dokumen sekunder, jika peristiwa dilaporkan kepada orang lain yang selanjutnya ditulis oleh orang lain. Otobiografi adalah contoh dokumen primer dan biografi seseorang adalah contoh dokumen sekunder.
Dokumen dapat berupa buku harian, surat pribadi, laporan, notulen rapat, catatan kasus ( case records ) dalam pekerjaan social dan dokumen lainnya. Akan tetapi, perlu diingat bahwa dokumen – dokumen ini ditulis tidak untuk tujuan penelitian sehingga penggunaannya memerlukan pencermatan.

Beberapa keuntungan studi dokumentasi adalah :
1. Untuk subjek penelitian yang sukar atau tidak dapat dijangkau seperti para pejabat, studi dokumentasi dapat memberikan jalan untuk melakukan penelitian.
2. takreatif
3. analisis longitudinal
4. besar sample

Beberapa kerugian studi dokumentasi adalah :
1. Bias
2. Tersedia secara selektif
3. Tidak lengkap
4. Format yang tidak baku

0 komentar:

Posting Komentar