Kamis, 10 November 2011

MESIN FOTOCOPY DENGAN SISTEM RAMAH LINGKUNGAN

Pada zaman sekarang banyak sekali kegiatan – kegiatan kita yang tidak menghargai alam. Padahal alam banyak sekali memberikan kontribusi bagi kita semua yang ada di dunia ini. Padahal kita sangat tergantung pada alam ini. Kalau alam ini sudah marah kita juga yang akan terkena dampaknya. Sekarang ala mini sudah mulai rusak karena ulah kita sendiri. Kita mengambil sesuatu dari alam ini tanpa kita memelihara alam ini lagi. Lama kelamaan sumber daya alam di dunia ini akan habis dan anak cucu kita nanti tidak akan pernah merasakan indahnya alam ini. Maka dari itu kita harusnya menjaga dan melestarikan alam ini agar alam ini tidak rusak oleh ulah kita sendiri.

Banyak barang – barang yang diciptakan sekarang yang tidak ramah lingkungan. Oleh karena itu kita anak- anak yang mendapat tugas untuk menjaga agar lingkungan kita tidak tercemar..yang ingin saya bahas disini adalah fotocopy yang ramah lingkungan. Bagaimana menciptakan fotocopy yang ramah lingkungan y??? kenapa kita harus menciptakan fotocopy yang ramah lingkungan, karena fotocopy saja kita harus membutuhkan kertas yang banyak. Dari kertas- kertas tersebut saja sudah tidak ramah lingkungan karena dari kertas- kertas tersebut kita harus banyak menebang pohon yang banyak. Dan harusnya dari pohon – pohon yang ditebang harus ditanam lagi pohon agar lingkungan kita tetap terjaga. Ketika lagi banyak pesanan mesin fotocopy pastinya akan bekerja selama 24 jam penuh, itu menyebabkan tidak ramah lingkungan karena mesin fotocopy juga menggunakan listrik dan jika mesin fotocopy digunakan selama 24 jam penuh itu juga menyebabkan tidak ramah lingkungan karena banyaknya listrik yang digunakan oleh mesin fotocopy tersebut. Bagaimana kalau diciptakan adanya mesin fotocopy yang tidak menggunakan listrik tetapi menggunakan sinar matahari. Mesin fotocopy dengan menggunakan sinar matahari setidaknya dapat membuat ramah lingkungan karena tidak menggunakan listrik. Walaupun mungkin itu hanya sedikit memberikan kontribusi untuk menjadikan alat yang ramah lingkungan.

SUKA MEMBACA???? KENAPA TIDAK…..

Dahulu pada saat saya masih kecil saya sangat suka sekali membaca. Itu bukan karena kemauan orang tua saya atau dipaksa oleh orang tua saya. Itu terlihat dari ketika saya ingin tidur. Dahulu saya kalau sebelum tidur selalu membaca buku terlebih dahulu baru tidur. tidak hanya buku cerita anak- anak saja yang saya baca, tetapi semua buku bisa saja saya baca. Kalau tidak membaca buku terlebih dahulu saya tidak akan bisa tidur. Waktu itu pernah sampai idak ingin tidur karena tidak ada buku bacaan yang bisa saya baca. Tetapi karena sekarang sudah jarang membaca, jadi sekarang saya kurang suka atau kurang berminat pada buku bacaan apa saja. Seharusnya sih kalau dari kecil sudah suka membaca harus dipertahankan juga sampai sekarang karena membaca buku itu kegiatan yang bagus.. asal jangan sampai menjadi kutu buku saja..hhhhehheee…..

Seharusnya budaya membaca itu harus ditanamkan oleh orang tua kepada anaknya sejak dini agar anak- anak dapat lebih suka membaca. Tetapi orang tua juga harus selektif bacaan mana yang cocok untuk umur anak- anak nya, jangan sampai anak- anak itu salah membaca buku yang seharusnya diperuntukkan untuk orang dewasa. Karena anak- anak itu sangat mudah meniru dan mengingat apa yang telah dibaca dan dilakukan oleh orang lain. manfaat membaca itu sangat penting. Manfaatnya adalah untuk menambah ilmu dan pengetahuan, dapat menjadi hobi yang bersifat positif, dapat menambah wawasan, dan dapat mengetahui informasi terbaru yang sedang berkembang.

Budaya membaca itu juga dapat diterapkan oleh pemerintah kepada rakyatnya. Hal ini harusnya dapat dilakukan oleh pemerintah, agar tidak ada lagi rakyat yang tinggal di pedalaman dianggap orang – orang yang bodoh. Karena selama ini orang – orang yang tinggal di pedalaman selalu saja ketinggalan informasi, kekurangan ilmu dan pengetahuan bahkan ada juga yang belum bisa membaca padahal umurnya juga sudah memenuhi untuk dapat membaca. Budaya membaca ini kurang diminati karena kurangnya juga buku- buku bacaan. Harusnya kita yang kebutuhannya tercukupi jika ada buku- buku bacaan yang sudah tidak kit abaca lagi dapat di sumbangkan kepada orang – orang yang tidak mampu, agar mereka juga dapat memperoleh ilmu yang sama dengan kita.

PENGARUH – PENGARUH YANG DIAKIBATKAN DARI IKLAN

Pada zaman sekarang banyak sekali tayangan televisi yang ditayangkan di TV. Hampir 24 jam tayangan televisi diputar di TV untuk menghibur para penonton. Tidak hanya orang dewasa saja yang suka menonton, tetapi anak- anak kecil pun sekarang suka menonton. Karena banyak sekali anak kecil yang suka menonton, maka pihak yang berwenang untuk menayangkan acara apa saja di TV pun harus menyeleksi mana yang harus ditayangkan untuk anak- anak atau orang dewasa. Agar anak- anak tidak terpengaruh hal – hal negatif dari tayangan televisi tersebut. Maka dari itu orang tua juga harus secara ketat menjaga anak- anaknya, agar tidak menonton tayangan yang memang belum cukup umur untuk ditonton anak- anak tersebut. Karena ini sangat berbahaya sekali bagi perkembangan jiwa anak- anak. Tidak hanya film saja yang mempunyai dampak positif atau negatif, tetapi ternyata iklan juga mempunyai dampak yang positif maupun negatif bagi penonton iklan tersebut.

Dampak Positif dari iklan adalah untuk menambah informasi yang belum kita ketahui, dapat mengenal dan mengetahui produk- produk yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri, dapat mengajak masyarakat untuk bersikap lebih baik seperti iklan sabun lifebuoy, di iklan sabun tersebut mengajak masyarakat untuk selalu mencuci tangan dengan bersih. Dari ajakan tersebut masyarakat dapat terpengaruh untuk mengikuti ajakan tersebut.

Dampak negatif dari iklan adalah masyarakat lebih bersifat konsumtif karena melalui iklan masyarakat dapat mengenal dan mengetahui produk – produk baru, jadi rasa ingin memiliki barang tersebut lebih besar.

KETIKA TERPENTOK DENGAN LAPANGAN PEKERJAAN YANG SEDIKIT

Sekarang ini saya masih kuliah semester lima di Universitas Gunadarma..Setelah saya lulus nanti yang pasti akan saya lakukan adalah bekerja..mana ada sih orang yang tidak ingin bekerja setelah lulus…?? Pada saat bekerja itu kita menerapkan ilmu yang sudah kita dapat selama mengenyam pendidikan dari TK sampai perguruan tinggi. Tetapi permasalahan yang setiap kali kita hadapi adalah lapangan kerja yang sedikit tetapi orang bekerja sangat banyak bahkan melebihi jumlah lapangan kerja yang ada. Ini sangat memprihatinkan. Bahkan setelah lulus sarjana pun banyak yang menganggur, padahal mereka berharap setelah lulus akan cepat mendapatkan pekerjaan. Sering kali juga saya berpikir bagaimana kalau hal tersebut terjadi pada saya.. Apa yang harus saya lakukan…??

Nah, lanjutan nih dari yang paragraf pertama, yang ingin saya lakukan adalah ingin membuka lapangan kerja sendiri yang biasa disebut wiraswasta. Ketika kita dapat membuka lapangan kerja sendiri pasti ada rasa kepuasan tersendiri. Kita juga tidak akan diperlakukan seperti budak oleh orang lain..Dan kita juga bisa mempekerjakan orang – orang untuk bekerja di tempat kita. Ketika saya berwiraswasta, yang ingin saya lakukan adalah membuka sebuah restaurant. Tetapi restaurant yang ingin saya buka adalah restaurant makanan- makanan sehat. Seperti makanan yang tidak terlalu banyak mengandung bahan pengawet..Dan jika ada orang yang vegetarian, restaurant ini juga dapat menyediakan makanan tersebut. Dan saya akan membuat restaurant ini tidak kalah saing dengan restaurant- restaurant lain.

Itulah pilihan pekerjaan yang ingin saya lakukan ketika saya lulus nanti, yaitu berwiraswasta..

USUL

PENGERTIAN

Usul atau proposal suatu saran atau permintaan kepada seseorang atau suatu badan untuk mengerjakan atau melakukan suatu pekerjaan.
Dapat pula terjadi bahwa usul atau proposal itu sama sekali tidak dimaksudkan untuk dikerjakan oleh orang atau badan yang mengajukan usul tersebut, tetapi dengan maksud agar orang atau badan yang menerima usul tersebut dapat melakukan apa yang diharapkan dalam proposal tersebut.

SIFAT DAN JENIS USUL

Usul dibuat berdasarkan sesuatu yang belum ada, penulis usul harus merangkaikannya sedemikian rupa sehingga dapat meyakinkan penerima usul.
Macam- macam bidang yang dewasa ini bisa dijadikan sasaran usul yang bersifat bisnis adalah penelitian, pengembangan, perencanaan dan pemasaran.
Usul masih dapat dibedakan lagi berdasarkan bentuknya.
Usul formal adalah usul yang memenuhi persyaratan bentuk tertentu. Bentuk usul semi formal dan non formal merupakan variasi dari bentuk formal, karena tidak memenuhi syarat – syarat tertentu.

USUL NON FORMAL
Kadang – kadang usul non formal disampaikan juga dalam bentuk memorandum atau surat. Bentuk yang non formal ini bukan hanya dipakai sebagai latihan bagi mahasiswa, tetapi dipergunakan juga dalam dunia usaha.
Sebuah usul non formal harus mengandung hal – hal berikut :
a. masalah
Haruslah dirumuskan dengan jelas. Penulis harus mengadakan identifikasi masalah yang dihadapi dengan cermat, menggambarkan latar belakang atau sejarah persoalan yang dihadapi, serta menunjukan betapa pentingnya masalah itu dilaksanakan atau diselesaikan sekarang juga.
b. Saran pemecahan
Saran – saran yang disampaikan untuk memecahkan masalah yang dihadapi, merupakan inti dan sasaran utama dari setiap usul. Penulis berusaha menampilkan jalan – jalan keluar yang dianggapnya paling baik untuk mengatasi atau menyelesaikan pekerjaan yang dihadapi.
c. Permohonan
Penulis menyampaikan permohonan untuk melaksanakan pekerjaan yang khusus itu, atau bersedia menyampaikan informasi yang diperlukan untuk keluar dari masalah yang dihadapi itu.
USUL FORMAL

Usul formal pun harus memenuhi persyaratan tertentu. Sekurang- kurangnya ada tiga bagian utama yaitu bagian pelengkap pendahuluan, isi usul dan bagian pelengkap penutup.
Bagian pelengkap pendahuluan terdiri dari
a. Surat pengantar atau memorandum pengantar
Fungsinya sama dengan penyerahan atau surat pengantar pada sebuah laporan.
b. sampul dan halaman judul
Sampul dan halaman judul sebenernya berbeda. Namun, supaya pembaca dapat melihat dengan segera apa isi suatu buku atau sebuah dokumen, maka sampul buku atau dokumen itu diberikan pula teks seperti tertera pada halaman judul.
Pada sampul atau halaman judul dicantumkan identifikasi jenis tulisan itu yaitu usul, judul usul, nomor pengenal kalau ada, yang biasanya dihubungkan dengan nomor penawaran.
Contoh halaman judul buku

Usul

Disampaikan kepada
DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA

Untuk

PEMBANGUNAN JALAN RAYA
TRANS SUMATRA
No. 1534/ DPJ/Dep./U/78

Disusun oleh

PT. GEGAP GEMPITA
Oktober 1978


c. Ikhtisar atau abstrak
Menyampaikan inti sari dari masalah dan cara pemecahan yang disampaikan dalam usul tersebut.
d. Daftar isi
Memuat rekapitulasi dari semua judul utama dan judul bawahan yang terdapat dalam seluruh usul itu.
e. Penegasan permohonan
Penegasan mengenai permintaan dapat dimasukkan dalam ikhtisar, tetapi bila usul yang disampaikan itu cukup panjang, lebih baik bagian ini diberikan tempat tersendiri.

Isi usul
Memuat uraian yang terperinci dari pekerjaan atau tugas yang akan dilakukan. Masalah- masalah yang akan dikerjakan itu berbeda sifatnya, disamping itu situasinya pun tidak sama bahkan pada pekerjaan – pekerjaan yang dianggap sejenis.
Beberapa topik di bawah ini selalu akan dipertimbangkan untuk dimasukkan dalam isi sebuah usul :
a. Pembatasan masalah
Suatu hal yang pertama – tama harus dilakukan. Dengan batasan yang diberikan pada awal usul itu, dapat diletakkan landasan pengertian yang sama antara kedua belah pihak. Dalam hal ini penerima usul adalah orang atau badan yang telah menyampaikan penawaran kepada umum sehingga dengan sendirinya sudah mengetahui persoalannya, tetapi dapat juga penerima usul sama sekali belum menyadari adanya persoalan itu atau belum memikirkan persoalan itu.
b. Latar belakang
Sejarah atau latar belakang masalah yang diuraikan perlu pula dikemukakan. Apa yang terjadi sekarang atau nanti, tidak dapat terlepas dari perkembangan atau sejarah pada masa lampau.
c. Luas lingkup
Membatasi luang lingkup persoalan yang dihadapi akan membawa manfaat sekurang – kurangnya dalam dua hal. Pertama penulis usul akan dapat melihat duduk persoalannya dengan jelas, sehingga dapat menyampaikan deskripsi yang konkrit dan jelas.
Di pihak lain pembatasan luang lingkup ini pun penting bagi penulis usul itu sendiri.
d. Metodologi
Kerangka teoritis yang dipergunakan oleh penulis untuk menganalisa, mengerjakan atau mengatasi masalah yang dihadapi itu. Kerangka teoritis atau kerangka ilmiah merupakan metode- metode ilmiah yang akan diterapkan dalam pelaksanaan tugas itu.
e. Fasilitas
Untuk mengerjakan suatu pekerjaan diperlukan pula fasilitas- fasilitas tertentu..
Penulis usul perlu menggambarkan pula bermacam- macam fasilitas yang dimilikinya untuk lebih meyakinkan lagi penerima usul bahwa tawaran mereka memang benar- benar serius dan mereka pasti sanggup mengerjakannya dengan baik.
f. Personalia
Penulis usul harus menyertakan pula daftar susunan personalia, baik yang bekerja penuh maupun tidak, dengan gelar dan keahlian serta pengalamannya masing- masing. Bila perlu daftar personalia ini dilengkapi dengan riwayat hidup, pendidikan dan pekerjaan mereka.
g. keuntungan dan kerugian
Untuk meyakinkan penerima usul bahwa biaya yang akan dikeluarkan tidak akan sia- sia dengan hasil yang akan diperoleh. Keuntungan yang diperoleh dapat bersifat keuntungan yang memang langsung diharapkan, keuntungan sampingan, keuntungan immaterial berupa perbaikan metode, penghematan dan sebagainya.
h. lama waktu
Harus dijelaskan lama waktu pekerjaan itu akan diselesaikan.
i. Biaya
Perincian biaya harus benar- benar digarap dalam usul ini sehingga dapat meyakinkan penerima usul. Yang lebih diinginkan agar semua pos pembiayaan diberikan perincian tersendiri. Perincian itu dapat dibagi untuk : upah, alat perlengkapan, belanja barang, rupa- rupa, biaya umum.
j. Laporan

Bagian pelengkap penutup















Sumber : Gorys keraf. 1994. komposisi. NTT = penerbit Nusa Indah

LAPORAN

Pengertian laporan

Laporan merupakan suatu jenis dokumen yang sangat bervariasi bentuknya, dan sebab itu sukar diberi suatu batasan pengertian yang jelas.
Laporan merupakan unsur yang sangat penting, terutama dalam menyusun kebijaksanaan- kebijaksanaan.
Sebagai pegangan mengenai pengertian laporan, kita dapat mengatakan bahwa laporan adalah suatu cara komunikasi dimana penulis menyampaikan informasi kepada seseorang atau suatu badan karena tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Karena laporan yang dimaksud sering mengambil bentuk tertulis, maka dapat pula dikatakan bahwa laporan merupakan suatu macam dokumen yang menyampaikan informasi mengenai sebuah masalah yang telah atau tengah diselidiki, dalam bentuk fakta- fakta yang diarahkan kepada pemikiran dan tindakan yang akan diambil.

DASAR- DASAR LAPORAN

a. Pemberi laporan
Pemberi laporan dapat berupa perseorangan, sebuah panitia yang ditugaskan untuk maksud tertentu. Atau laporan dapat pula dibuat oleh perorangan atau badan kepada seseorang atau instasi yang dianggap perlu mengetahuinya walaupun tidak diminta.
b. Penerima laporan
Laporan bukan hanya dibuat oleh seorang atau instasi, tetapi laporan juga ditujukan atau akan disampaikan kepada seorang atau badan. Yang menerima laporan itu adalah orang atau badan yang menugaskan, atau orang atau badan yang dianggap perlu mendapatkan laporan itu.
c. Tujuan laporan
Tujuan umum laporan pada umumnya berkisar pada hal- hal berikut : untuk mengatasi suatu masalah, untuk mengambil suatu keputusan yang lebih efektif, mengetahui kemajuan dan perkembangan suatu masalah, untuk mengadakan pengawasan dan perbaikan, untuk menemukan teknik- teknik baru.

SIFAT- SIFAT LAPORAN

Sebuah laporan akan dianggap baik atau buruk tergantung dari keberhasilannya dalam memenuhi fungsinya yaitu mempengaruhi pembaca seperti yang diharapkan.
Sifat laporan
1. baik
Laporan yang baik harus ditulis dalam bahasa yang baik dan jelas. Isinya harus diurutkan dan dikembangkan sedemikian rupa sehingga dapat masuk akal.
2. Laporan itu mengandung imaginasi
Pelapor harus tahu secara tepat siapa yang akan menerima laporan itu.
3. Laporan yang dibuat harus harus sempurna dan komplit
Tidak boleh ada hala- hal yang diabaikan bila hal- hal itu diperlukan untuk memperkuat kesimpulan dalam laporan tersebut.
4. Laporan harus disajikan secara menarik
Menarik perhatian penerima laporan yang biasanya ditimbun kesibukan hariannya.

MACAM- MACAM LAPORAN

a. Laporan berbentuk formulir isian
Bersifat rutin, dan seringkali berbentuk angka- angka.
b. Laporan berbentuk surat
Laporan yang mengambil bentuk ini tidak banyak berbeda dengan sebuah surat biasa, kecuali bahwa ada sesuatu subyek yang ingin disampaikan agar dapat diketahui oleh penerima laporan. Nada dan pendekatan yang bersifat pribadi memegang peranan yang penting, seperti halnya dengan surat- surat lainnya.
c. laporan berbentuk memorandum
Mirip dengan laporan berbentuk surat, namun biasabya lebih singkat.
d. Laporan perkembangan dan laporan keadaan
Laporan perkembangan adalah suatu macam laporan yang bertujuan untuk menyampaikan perkembangan, perubahan, atau tahap mana yang sudah dicapai dalam usaha untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan.
Laporan keadaan mengandung konotasi bahwa tujuan dari laporan itu adalah menggambarkan kondisi yang ada pada saat laporan itu dibuat.
e. Laporan berkala
Laporan semacam ini selalu dibuat dalam jangka waktu tertentu. Bila laporan ini dibuat dalam hubungan dengan sebuah proyek, maka dapat juga dinamakan laporan perkembangan.
f. laporan laboratoris
Menyampaikan hasil dari percobaan atau kegiatan yang dilakukan dalam laboratoria.
Kerangka laporan laboratories :
1. Halaman judul
2. Obyek atau tujuan
3. Teori : menyangkut teori mana yang diterapkan
4. Metode : Yang dimaksud dengan metode disini adalah prosedur – prosedur yang ditempuh
5. Hasil – hasil yang dicapai dalam percobaan ini dengan mempergunakan metode diatas
6. Diskusi atau hasil yang telah dicapai dalam percobaan
7. Kesimpulan
8. Apendiks
9. Data asli
g. Laporan formal dan semi- formal
Laporan formal adalah laporan yang memenuhi persyaratan- persyaratan tertentu sebagai yang akan disebutkan dibawah, sedangkan nadanya bersifat impersonal dan materinya disajikan dalam suatu pola struktur seperti yang terdapat dalam buku – buku.
Bila ada satu atau dua syarat di bawah ini tidak dipenuhi maka laporan itu dinamakan laporan semi- formal.
Ciri – cirri umum laporan formal :
1. Harus ada halaman judul
2. Biasanya ada sebuah surat penyerahan
3. Walaupun tidak panjang, sebuah laporan formal selalu memiliki sebuah daftar isi
4. Ada sebuah ikhtisar ( kadang – kadang abstrak ) mengawali laporan
5. Ada bagian yang disebut pendahuluan, sebagai suatu informasi awal bagi pembaca
6. Bila ada kesimpulan dan saran ( Rekomendasi ) biasanya diberi judul tersendiri
7. Isi laporan yang terdiri dari judul – judul dengan tingkat yang berbeda- beda
8. Nada yang dipergunakan adalah nada resmi, gayanya bersifat impersonal
9. kalau perlu laporan formal disertai pula tabel – tabel dan angka – angka, baik yang terjallin dalam teks laporan, maupun dikumpulkan atau dilampirkan dalam satu bagian tersendiri.
10. Laporan formal biasanya didokumentasikan secara khusus.

STRUKTUR LAPORAN FORMAL

A B
Halaman judul Halaman judul
Surat penyerahan Surat penyerahan
Daftar isi Daftar isi
Ikhtisar atau abstrak Ikhtisar atau abstrak
Pendahuluan Kesimpulan
Isi laporan Saran ( Rekomendasi )
Kesimpulan Pendahuluan
Saran ( Rekomendasi ) Isi laporan
Apendiks Apendiks
Bibliografi Bibliografi


a. Halaman judul
Halaman jjudul biasanya pertama – tama memuat pokok atau topik laporan, kedua, orang atau badan yang akan menerima laporan. Ketiga, orang atau badan yang membuat laporan. Keempat, penanggalan laporan.
b. Surat penyerahan
Berfungsi sebagai kata pengantar pada sebuah buku. Sifatnya dan panjangnya berbeda- beda sesuai dengan tujuan dan sifat topiknya.
Surat penyerahan biasanya mengandung fakta yang minimal diperlukan untuk membangkitkan perhatian pembaca terhadap laporan itu.
Penulis dapat mempergunakannya juga untuk menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada badan – badan atau perorangan yang telah memberi bantuan, dan akhirnya dipakai pula untuk menyatakan harapannya tentang bermanfaatnya laporan itu pada masa – masa mendatang.
c. Daftar isi
Memuat rekapitulasi dari semua judul yang ada dalam laporan
d. Ikhtisar dan abstrak
1. Abstrak
Abstrak adalah suatu bagian uraian yang sangat singkat, jarang lebih panjang dari enam atau delapan baris, bertujuan untuk menerangkan kepada pembaca- pembaca aspek- aspek mana yang tercakup dalam sebuah uraian tanpa berusaha mengatakan apa yang dibicarakan mengenai aspek – aspek itu.
2. Ikhtisar ( summary )
Ikhtisar merupakan suatu bagian dari tulisan yang menyampaikan suatu informasi yang penting dari sebuah laporan dalam bentuk yang sangat singkat.
Kesingkatan merupakan cirri dari sebuah ikhtisar dibuat dengan meninggalkan pendahukuan, perincian, contoh ilustratif, dll kecuali gagasan- gagasan utama.
e. Pendahuluan
Hal ihwal atau latar belakang yang mempunyai sangkut paut dengan isi laporan harus dikemukakan pula secara jelas.
Judul pendahuluan itu dibagi – bagi atas beberapa judul bawahan yang masing – masing dijelaskan lebih lanjut dalam satu atau dua alinea. Judul bawahan tersebut misalnya : maksud dan tujuan, luas lingkup, sumber informasi, autorisasi, kapan tugas dilaksanakan.
f. Isi laporan
Isi laporan menyangkut inti persoalan, dan segala sesuatu yang bertalian langsung dengan persoalan tersebut. Sebab itu isi laporan dapat meliputi hasil pengamatan mengenai fakta – fakta yang dilaporkan, pencocokan fakta dengan data yang telah ada sebelum satuan tugas melaksanakan kewajibannya, semua masalah yang diperkirakan akan membantu atau menghambat pemecahan masalahnya, pembahasan dan hasil pembahasan mengenai pokok persoalan yang akan dilaporkan.
g. Kesimpulan dan saran
h. Bagian lengkap



Sumber : Gorys keraf. 1994. komposisi. NTT = penerbit Nusa Indah